Populasi
Honda CR-Z
yang langka tak lantas membuat Sugih puas dengan bentuknya yang standar. Maka
dari itu, langkah memboyong semua part dan aksesoris dari Negeri Sakura
dilakoni Sugih demi mengejar aliran JDM Racing. “Karena Honda CR-Z merupakan mobil
Jepang, jadi ikutin negara asalnya yaitu konsep JDM. Lagian aplikasi JDM gak
ribet, manis dan tinggal plug and play,” buka Sugih.
Perjuangan
Sugih memang tak sia-sia, walaupun sempat terkendala pengiriman karena imbas
bencana Tsunami, namun hasilnya cukup menjanjikan. Tampang Honda CR-Z yang
sudah tampan sejak lahir menjadi lebih agresif dan beraura racing berkat aplikasi
body kit dan muffler berlabel Noblesse yang berstatus orisinil dari Jepang.
“Noblesse dipilih karena paling manis diantara bodykit CR-Z lainnya di Jepang, lebih simple dan
keren,” papar Sugih.
Tampilan
eksterior yang agresif semakin menonjol berkat warna body yang awalnya putih
diubah menjadi warna yang cukup mencolok ditambah dengan red emblem dari Honda.
“Kuning adalah warna pure JDM dan memang sekarang model Noblesse di Jepang
memakai warna kuning, makanya saya ikutin,” tukas Sugih sambil tertawa kecil.
Sebagai aksen agar terlihat berkelas, CR-Z kuning ini diberi sentuhan carbon
fiber di bagian kap mesin, grill, bumper canard, rear diffuser, spoiler hingga
menjalar ke spion.
Concave Bikin Makin Serasi
Pelek
Model Concave memang sedang hot-hotnya. Celah ini dimanfaatkan Sugih agar Honda
CR-Z miliknya tampil lebih masa kini. Urusan merek, pria bersahaja ini
mempercayakan pada label BC Forged HB29 berdiameter 19 inci dengan dukungan ban
berprofil 215/35-R19.
Pemilihan
warna pun dipilih dengan aliran dual tone hitam putih agar tidak monoton plus
tambahan lis kuning sehingga lebih serasi.
Sistem Audio Berkelas
Selera
anak muda ini memang cukup berbeda. Pemilihan aliran Sound Quality (SQ) dan perangkat audio hi-end membuat
mobil hybrid
ini semakin berkelas dan beralasan. “Saya menyukai ke-detail-an suara dan tidak
menyukai suara bass yang terlalu kencang,” ujarnya. Sementara untuk masalah
pengerjaan diserahkan pada installer oleh Puji dari workshop Music Art.
Pada
mulanya, penataan sistem suara dipercayakan kepada head unit Alpine IVA-W502E sebagai sumber suara.
Untuk menunjang proses tuning seperti equalizer, cross-over dan time correction
digunakan processor Alpine PXA-H100 serta untuk menentukan staging dan imaging
pada penatan suara.
Sementara
di bagian sisi kiri dan kanan kabin depan disiapkan sistem 2-way dengan
komposisi dari speaker Fabulous Acoustic FA2 yang dipercaya mampu menghasilkan
detail suara ciamik. Urusan frekuensi rendah, sang installer membenamkan
subwoofer Rockford Fosgate P3 berukuran 10 inci.
Dalam
menjaga kinerja speaker agar mengeluarkan kemampuannya dengan optimal, kuncinya
adalah asupan daya tepat dan terjaga kestabilannya. Maka dari itu untuk suplai
arus, semua perangkat speaker di-drive oleh 3 buah power amplifier Art Nouveau
2 Channel.
Alhasil
modifikasi yang berkelas di tiap lini membuat Honda CR-Z milik
sugih tak hanya enak dipandang, namun keseriusannya dalam membangun sistem
pemanja telinga membuat kualitas suara yang mengalun begitu terdengar ‘real’
dan merdu, apalagi ditemani dengan boneka kesayangan asimo berukuran 45 cm dan
17 inchi.
Data Modifikasi
:
Noblesse Body Kit, Noblesse Rear Diffuser, Noblesse Muffler, Carbon Engine Hood-Grill-Bumper Canard-Rear Diffuser-Spoiler, BC Forged HB29 19x(8+9) Inch, Accelera Phi 215/35-R19, Alpine IVA-W502E, Alpine PXA-H100, Fabulous Acoustic FA2, Rockford Fosgate P3, Art Nouveau 2 Channel (3pcs).
Noblesse Body Kit, Noblesse Rear Diffuser, Noblesse Muffler, Carbon Engine Hood-Grill-Bumper Canard-Rear Diffuser-Spoiler, BC Forged HB29 19x(8+9) Inch, Accelera Phi 215/35-R19, Alpine IVA-W502E, Alpine PXA-H100, Fabulous Acoustic FA2, Rockford Fosgate P3, Art Nouveau 2 Channel (3pcs).
Posting Komentar